AROMA tahun baru belum benar-benar habis saat gawai saya tiba-tiba dipenuhi notifikasi pesan whatsapp. Hari itu masih pagi tertanggal 3 Januari. Saya absen lari pagi karena tidur terlalu larut setelah merampungkan beberapa pekerjaan menulis, memutuskan untuk mengambil minum terlebih dahulu. Sambil berpikir di sepanjang jalan kembali menuju kamar, harus saya jawab bagaimana seluruh tanya dari anak-anak rajin yang bertanya kapan sekolah kembali dibuka. Haruskah saya terbuka bahwa Kementrian pun masih gamang untuk menentukan kapan pembelajaran tatap muka dibuka, atau saya sajikan saja kenyataan pahit tentang pandemi yang sayangnya tidak berakhir pada malam pergantian tahun—malahan semakin mengkhawatirkan.

 

BERONDONG pertanyaan pagi itu bukan yang pertama. Jauh pada pertengahan tahun lalu ketika TA 2020/2021 hendak dimulai, pertanyaan bernada serupa sudah memenuhi ruang obrolan whatsapp. Bahkan sepanjang semester 1 pun demikian. Baik di sela-sela pembahasan materi secara daring via berbagai macam aplikasi, maupun saat melakukan pertemuan singkat untuk briefing dan diskusi. Terutama anak-anak baru kelas VII yang mana saya ditunjuk sebagai wali kelas mereka. Semangat membara mereka untuk menjajal dunia sekolah menengah harus luruh dan tidak terpenuhi. Antusiasme mereka bergantilah menjadi kekecewaan yang mendalam.
DAMPAK dari pandemi COVID-19 ini memang tidak main-main. Seluruh sektor di lahap hingga lumpuh, begitu juga dengan sektor pendidikan. Tidak hanya di Indonesia tentu saja, melainkan seluruh dunia. Nahasnya dalam situasi yang penuh dengan keserbasalahan ini, sektor pendidikan harus menjadi yang terakhir dinormalisasi. Jawa Post pada bulan September lalu mengutip ujaran Ridwan Kamil—Gubernur Jawa Barat—yang membenarkan hal tersebut. “Sekolah itu sektor yang dibukanya paling akhir, karena ada jutaan anak yang kami nggak mau ambil risiko. Kita (tidak mau, red) kehilangan generasi yang akan meneruskan bangsa ini,” ujarnya.

 

 

 LINIMASA KASUS COVID-19 DI INDONESIA


 

Tahun-tahun ini memang dunia sedang dalam masa darurat pendidikan, dengan dipasifkannya berbagai institusi pendidikan dan mengarahkan mode pembelajaran pada kegiatan dalam jaringan. Kendati belajar di rumah pun tidak tampak efektif, bahkan bernilai nihil. UNESCO saja dalam laporannya mengungkapkan bahwa ada sekitar 500 juta anak di dunia yang tidak melakukan pembelajaran di rumah selama pandemi.

 

Bukan hal yang sederhana memang dampak dari keputusan-keputusan terkait meniadakan pembelajaran tatap muka. Pendidikan yang seyogianya terarah dan berdasar menjadi bulu-bulu halus yang tertiup angin—sulit dikendalikan. Ketimpangan antara protokol yang diset paripurna serta kenyataan yang terjadi di lapangan tidak hanya mengusik para pelaku sektor pendidikan, tapi juga Lembaga Save the Children. Lembaga ini mendeskripsikan diri sebagai lembaga sosial berskala internasional yang aktif mempromosikan hak-hak anak di seluruh dunia. Dalam laporannya yang berjudul Save Our Education, lembaga tersebut menguliti distopia seantero dunia yang kadung disambut dengan tangan terbuka. “Ini adalah kali pertama dalam sejarah umat manusia di mana pendidikan seluruh generasi terdistraksi,” ungkapnya.
 

Lebih lanjut, dalam upaya pemenuhan hak-hak anak terhadap pendidikan, Lembaga Save the Children mengampanyekan tiga poin penting yang perlu diupayakan oleh segala pihak secara berkelanjutan. 

 

 

Menjalankan tugas dan fungsi jabatan secara optimal adalah apa yang saya lakukan dengan sungguh-sungguh. Sebagai Guru Pertama, tak ada yang bisa saya sentuh lebih jauh selain anak-anak didik yang berada di bawah tanggung jawab pribadi. Memberikan layanan pembelajaran (dalam konteks pandemi berarti PJJ) yang asyik namun berbobot kerap saya upayakan. Terlepas dari jumlah partisipasi yang ada. Hal terpenting adalah menjalankan roda pembelajaran agar tetap hidup, serta membuka ruang diskusi secara daring maupun via pertemuan singkat di sekolah. Tentu saja dengan memenuhi protokol kesehatan

 

Menindaklanjuti imbauan PGRI untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan selama pandemi, saya sangat mengandalkan laptop ASUS. Laptop ini memiliki history yang panjang; dibeli menggunakan gaji pertama lantas setia menemani seluruh aktivitas di sekolah. Kendati ringan untuk dijinjing, fitur-fitur dan teknologi yang ditawarkan tentu tidak main-main. Namun, segala kemewahan yang ditawarkan oleh produk ini tampaknya tidak bisa dioptimalkan oleh banyak pendidik. Momok utama yang menjadi kendala adalah kegagapan teknologi.

 

PUSTEKKOM pada tahun 2018 lalu pernah melakukan survei terhadap kompetensi teknologi para pendidik di Indonesia. Cukup mencengangkan. Ada sekitar 60% pendidik di Indonesia yang mengalami kegagapan teknologi. Data ini tampak tidak berdampak apa-apa ketika pembelajaran berlangsung normal, namun menjadi begitu mencolok ketika hal-hal tidak terduga datang menghadang; seperti pandemi COVID-19. Kenyataan ini patut disayangkan. Terutama ketika muncul data dari survei serupa yang disajikan oleh Indra Charismiadji—pengamat dan praktisi pendidikan. Dalam datanya, kenyataan pahit ini tambah mengerikan. Beliau mengungkapakn jika 97,5% pendidik di Indonesia mengalami kegagapan teknologi. Perbedaan ini sangaat signifikan. Namun terlepas dari nilai reliabilitasnya yang mampu dipertanggungjawabkan atau tidak, tentu hal ini perlu mendapatkan penanganan yang serius.

 

Kendati demikian, mengoptimalkan teknologi laptop ASUS untuk mendukung pembelajaran daring jarak jauh tidak selalu berarti dengan mengoperasikan berbagai jenis program dan aplikasi yang berat nan njelimet, lho! Ada banyak cara sederhana untuk menunjang suksesi tersebut, tentu saja dengan menggunakan aplikasi-aplikasi ringan dan bawaan.

 

Pentingnya mempersiapkan sesuatu dengan matang sebelum jalan untuk bertempur telah banyak dibahas dan dijadikan kutipan oleh tokoh-tokoh besar, salah satunya adalah Antoine de Saint-Exupery. “A goal without a plan is just a wish.” ujarnya. Memang benar, sebuah tujuan jika dilakukan tanpa perencanaan yang matang hanyalah angan-angan semata. Begitu juga dengan tujuan-tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, saya kerap membuat persiapan dengan menyusun rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek. Namun dari banyaknya aktivitas perencanaan yang ada, empat di antaranya yang paling terfavorit bagi saya adalah sebagai berikut.
 

1 – PRESENSI INTERAKTIF

 

Salah satu kendala terbesar dari Pembelajaran Jarak Jauh adalah kontrol pendidik terhadap siswa yang longgar. Bukan longgar lagi, namun hampir nihil. Partisipasi siswa terhadap pembelajaran pun jadi minimal. Oleh karena itu, pembuatan jenis presensi yang interaktif sangat diperlukan. Jika biasanya presensi dilakukan melalui WhatsApp Group atau Google Formulir, kini presensi bisa dibuat menjadi lebih interaktif menggunakan bantuan situs chat-forms.com, lho. Penggunaan presensi interaktif ini cukup esensial karena diberikan pada awal pelajaran dimulai. Maka, semakin tinggi partisipasi siswa saat pengisian presensi daring, diharapkan begitu pula pada saat pembelajaran daring dimulai. [klik TAUTAN ini untuk melihat contoh presensi interaktif]


Bagaimana caranya membuat presensi interaktif menggunakan bantuan situs chat-forms.com?


 

2 – PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN


Modul pembelajaran merupakan komponen yang penting saat siswa menghadapi Pembejalaran Jarak Jauh. Selain diisi dengan rangkuman materi yang terarah, keberadaan modul pembelajaran juga bisa mengatasi ketidakmampuan siswa dalam mengadakan alat teknologi tertentu sebagai media berkomunikasi dengan pendidik, atau ketiadaan jaringan internet. Dengan demikian, pembelajaran bisa terus berjalan.


Laptop ASUS sudah dibekali dengan sistem Microsoft Office 10 yang sangat berguna dalam penyusunan modul . Hanya dengan menggunakan aplikasi bawaan seperti Microsoft Word , modul bisa dibuat dengan baik dan menarik, juga sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun, selain menggunakan Microsoft Word, ada aplikasi lain yang bisa membantu dalam pengerjaan modul.




 

3 – PEMBUATAN GRAFIS

Dalam proses kreatif menuju pembelajaran, membuat grafis atau animasi adalah aktivitas yang paling saya gemari. Grafis atau animasi yang saya buat tidak hanya bertujuan untuk diselipkan dalam modul dan membuatnya menarik, melainkan juga untuk tujuan pembuatan (1) organigram, (2) media pembelajaran, hingga (3) media untuk melakukan aktivitas penilaian harian maupun semester.


Beberapa program yang biasa digunakan untuk membuat grafis adalah Corel Draw, Adobe Photoshop, dan Photoscape. Namun percayakan jika saya kerap membuat grafis dan animasi menggunakan aplikasi Microsoft Power Point lantas mengonversinya menjadi bentuk lain seperti MPEG, JPG, maupun GIF? Bagaimana cara membuat grafis dan animasi yang menarik menggunakan Microsoft Power Point?

 

 

NOMOR EMPAT

SENANTIASA MENGEMBANGKAN KOMPETENSI DIRI

 

Ditetapkannya pembelajaran dengan jenis jarak jauh atau daring memang tampak merepotkan, namun di satu sisi masa-masa ini bisa dijadikan sebagai kesempatan emas oleh pada pendidik. Kesempatan emas itu adalah dengan mengembangkan kompetensi diri di bidang teknologi. Hitung-hitung sebagai bentuk tindak lanjut dari survei PUSTEKKOM. Lagi pula, pada masa depan saya yakin pembelajaran baik tatap muka atau jarak jauh akan senantiasa menggunakan teknologi. Budaya manual akan pelan-pelan tergusur oleh budaya digital. Ada banyak cara bagi pendidik untuk mengembangkan diri, yakni.

 

 

 1 – MENGIKUTI BERBAGAI SEMINAR PENGEMBANGAN DIRI

Pada masa pandemi saat ini, budaya webinar menjamur di mana-mana dalam berbagai tema. Begitu juga pada dunia pendidikan. Ada banyak webinar yang dibuka oleh berbagai instansi baik nasional, provinsi, maupun lokal. Mengikuti banyak webinar dan lokakarya menjadi salah satu agenda yang tidak saya lewatkan selama pandemi. Selain untuk mengasah kemampuan diri di berbagai bidang (mayoritas webinar pendidikan menitikberatkan pada bidang teknologi), juga bagus untuk membangun jejaring.

 

Salah satu webinar yang saya ikuti dituanrumahi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bertajuk Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender. Rangkaian webinar ini terintegrasi dengan proyek akhir (kompetisi blog dan vlog). Saya bersyukur masuk ke dalam 20 besar peserta Blog PTK terbaik. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Webinar lain dituanrumahi oleh Dinas Pendidikan maupun PGRI.


2 – Membaca menjadi agenda penting dalam upaya untuk mengembangkan diri. Sebab pada dasarnya berbagai jenis ilmu pengetahuan dimuseumkan dalam bentuk buku. Maka membaca adalah salah satu cara untuk mengaksesnya. Ada banyak jenis bacaan terkait kompetensi teknologi, baik yang berupa fisik maupun digital dalam ebook, bahkan dalam jaringan. Menyempatkan diri untuk membaca berbagai sumber literasi bagi pendidik bukanlah sebuah kewajiban semata, melainkan kebutuhan.3 – Melakukan praktik atau terjun langsung menggunakan alat teknologi akan mengoptimalkan pengetahuan-pengetahuan yang telah terhimpun di dalam kepala. Dengan demikian, mengembangkan kompetensi teknologi untuk kepentingan Pembelajaran Jarak Jauh tidak hanya menjelma konsep belaka, namun juga pengalaman. Lantas, mencari media teknologi yang cocok untuk aktivitas tersebut perlu dilakukan dengan teliti. Jangan jauh-jauh, gunakan saja Laptop ASUS VivoBook 14 A416!

 

 


ASUS adalah produsen laptop atau komputer lipat terbesar di Indonesia yang tidak pernah berhenti membuat terobosan. ASUS memang memiliki komitmen untuk menghadirkan perangkat dengan kualitas tinggi. Jimmy Lin—ASUS Regional Director Southeast ASIA—mengatakan bahwa komitmen tersebut ditujukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan dalam produk laptop berseri VivoBook 14 A416. Laptop ini dinilai memiliki kualitas tinggi dan cocok untuk digunakan oleh semua kalangan. Ada dukungan berbagai teknologi serta fitur terkini yang tentu saja membuat perangkat ini bisa diandalkan oleh siapa pun, kapan pun, serta di mana pun.

Memiliki tagline Easy Portability, Effortless Productivity, laptop ASUS VivoBook 14 A416 diklaim sebagai perangkat komputer lipat yang paling ringkas di dunia. Laptop level entri ini cocok banget digunakan untuk kebutuhan bermain dan bekerja, begitu juga untuk mendukung kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh yang menyenangkan.

Sebagai pengguna laptop ASUS sejak menjadi mahasiswa dan kini mengabdi sebagai pendidik, saya sudah sangat terbantu dengan segala fitur-fitur mewah dan teknologi terkini yang ditawarkannya. Mulai dari menjalankan operasi kecil semacam menyusun tulisan menggunakan Microsoft Word 2010 hingga operasi yang membutuhkan dukungan fitur lebih tinggi semacam melakukan livestream di youtube menggunakan Google Meet yang diintegrasikan dengan aplikasi Obs. Bersinergi dengan ASUS dalam menciptakan proses Pembelajaran Jarak Jauh yang Menyenangkan memang tidak pernah salah, apalagi dengan Laptop ASUS VivoBook 14 A416!
 
Karena terhitung laptop yang baru dirilis, sudah tentu banyak yang awam dengan seri VivoBook ini. Berbeda dengan laptop terdahulunya seperti ASUS ROG atau ASUS ProArt StudioBook Pro yang sudah memiliki banyak peminat. Ada banyak alasan kenapa perangkat ini wajib banget dimiliki untuk menunjang aktivitas pembelajaran jarak jauh atau sekadar bermain game.
 
 
1 – EASY PORTABILITY 
 

 
Sesuai dengan tagline-nya, laptop ASUS VivoBook 14 A416 ini memiliki rupa yang ringkas, yang menjadikannya mudah untuk dibawa ke mana-mana atau easy portability. Dengan berat hanya 1,5 kg, tentu tidak akan menjadi beban ketika dibawa. Perangkat ini memiliki dimensi lebar sebesar 325.4 mm, dengan tinggi sekitar 216 mm dan kedalaman 19.9 mm. Dengan spesifikasi fisik demikian, laptop ini menjadi perangkat yang mudah untuk dijinjing ke mana saja. Semisal, pergi bekerja ke kantor atau sekolah, belajar di perguruan tinggi, mau pun mencari ide kreatif di tempat-tempat yang cozy seperti kafe. Cukup masukkan ke dalam tas laptop dan menjadi kreatif bersama ASUS VivoBook 14 A416 bisa dilakukan di mana saja yang kamu mau.
 
Jangan khawatir perangkat ini rusak ketika di bawa ke mana saja menggunakan kendaraan apa saja. Laptop ASUS 14 A416 sudah dibekali dengan tiga proteksi khusus terhadap fisik dan komponen internalnya dari beberapa gangguan yang mungkin menghadang.


 
Buang rasa malu jauh-jauh ketika mengoperasikan laptop ASUS VivoBook 14 A416 di tempat yang ramai. Perangkat ini memiliki desain yang stylish dan modern, sehingga memungkinkan penggunanya mendapatkan peningkatan rasa percaya diri yang tinggi. Dibekali dengan lid yang mampu membuat gerakan membuka dan menutup layar laptop menjadi lebih mudah dan mulus. Menggunakan laptop ASUS VivoBook 14 A416 adalah aktivitas yang sudah tentu membanggakan.



 
2 – EFFORTLESS PRODUCTIVITY
 
 
Dilihat dari segi penggunaan, laptop ASUS VivoBook 14 A416 dimotori dengan prosesor Intel® Core™ i5 generasi ke-10. Membuatnya menjadi salah satu perangkat komputer jinjiing dengan tingkat kecepatan pemprosesan data yang cepat dan efisien. Sehingga, penggunanya bisa melepaskan diri dari lag-lag club yang membuat aktivitas mengoperasikan laptop menjadi sangat melelahkan jiwa. Penggunaan prosesor ini juga mampu menyokong kinerja laptop ketika digunakan dalam aktivitas Pembelajaran Jarak Jauh. Hal yang paling penting sih bisa membuka dan mengoperasikan beberapa aplikasi dalam sekali waktu alias multitasking, semacam mengalihbentukkan materi dari tulisan menjadi infografis atau video animasi yang menarik menggunakan aplikasi pengolah gambar atau video. Wah, kebayang sih ini bakal effortless productivity banget—bisa tetap produktif tanpa harus susah payah menjaga stabilitas performa laptop. Apalagi dengan dukungan bateri Li-Pi (lithium-polymer) yang bisa banget tahan lama tapi cepat saat diisi karena fitur fast charging. Untuk sekali pengisian, baterai tersebut bisa setia menemani hingga sekitar 7.5 jam penggunaan. Didukung dengan perangkat lunak ASUS Battery Health Charging, kesehatan daya perangkat akan terjamin.


 
Memandangi laptop lama-lama untuk melakukan pembelajaran jarak jauh tidak akan menyakitkan mata, sebab perangkat ini dibekali dengan NanoEdge Display. Layarnya yang terbentang seluas 14 inci dengan rasio 16:9 ini memiliki sistem anti-glare. Sistem tersebut membuat cahaya yang terpantulkan layar menjadi minimal, dengan demikian tidak akan menganggu fokus pengguna ketika sedang mengerjakan sesuatu. Selain bisa bikin betah ketika melakukan aktivitas PJJ, laptop ASUS VivoBook 14 A416 ini juga cocok sekali dijadikan sebagai media hiburan. Layarnya beresolusi Full HD 1920×1080 px, mampu memberikan tampilan grafis yang menarik, apalagi didukung dengan panel layar sRGB 100%. Bermain game atau menonton video akan terasa nyata karena kesan imersif yang diberikannya.

Jangan lupakan besaran ruang penyimpanan yang terdapat dalam perangkat ini. Laptop Asus VivoBook 14 A416 memiliki dua ruang penyimpanan atau dual storage, yakni HDD dan SSD. Keduanya mampu memberikan keunggulan kinerja data supercepat. Ruang penyimpanan SSD bisa digunakan untuk menyimpan data dari aplikasi-aplikasi yang diinstal. Kinerja supercepatnya akan tampak dari waktu load dan respons dari aplikasi saat dijalankan. Sementara itu, ruang penyimpanan HDD bisa digunakan sebagai lumbung data-data berupa film, koleksi musik, album foto, dan tentu saja dokumen-dokumen pekerjaan Pembelajaran Jarak Jauh. Bikin nyaman deh, menggunakan laptop ini, ruang penyimpanannya besar hingga 1 TB + 256 GB. Bikin kenyang nggak, tuh?


 
ASUS VivoBook 14 A416 sama dengan para pendahulunya, dibekali dengan sensor sidik jadi dan Windows Hello untuk kemudahan login pada perangkat. Hanya dengan sekali sentuh pada sensor, maka login tidak perlu ribet menggunakan password. Penggunaan sensor sidik jari juga berguna sekali untuk melindungi perangkat dari pengguna lain yang tidak diinginkan. Jadi, data-data pribadi bisa tersimpan tanpa takut akan diintervensi. Ajaib banget sih fitur ini, apalagi untuk laptop dengan banyak pengguna semisal dibagi dua dengan saudara atau anak 
 
Kenyamanan yang didapat tidak hanya berasal dari privasi akun dan data pribadi saja, melainkan juga dari penggunaan keyboard. Selain layar, fitur keyboard atau papan ketik adalah komponen yang penting. Jika komponen ini memiliki bentuk yang tidak diperhitungkan dengan baik, maka pengoperasian komputer jinjing akan merepotkan. Beruntunglah bagi mereka yang memiliki laptop ASUS VivoBook 14 A416, sebab perangkat ini dibekali dengan keyboard berdesain ergonomis yang bikin nyaman saat mengetik, terkonstruksi menjadi satu bagian yang kokoh dengan key travel 1.4 mm. Aktivitas mengetik materi pelajaran akan jauh lebih nyaman. Jangan lupakan fitur backlit, di mana keyboard full size yang tersemat akan menyala dan memandu jari-jari tangan melakukan pengetikan di lingkungan dengan cahaya yang minim. Cocok banget sih buat saya yang sering mengerjakan proyek menulis, membuat modul pelajaran, atau menulis kreatif di sosial media sampai larut malam. Apalagi ditambah dengan fitur ASUS NumberPad yang menyala pada touchpad, seperti pintasan cerdik untuk menulis angka pada layar.





 
Untuk mempermudah mobilitas data, laptop ASUS VivoBook 14 A416 dilengkapi dengan 6 jenis port untuk berbagai jenis kepentingan. Tersedia port MicroSD Card Reader untuk memudahkan pengalihan data dari kartu memori pada penyimpanan laptop. Audio Combo Jack mempermudah pengguna untuk menikmati suara musik atau film menggunakan alat bantu dengar semacam headset. Port USB 2.0, USB-C 3.2, serta USB 3.2 Type A memiliki banyak fungsi seperti untuk terhubung pada penyimpanan eksternal semacam hardisk, flashdisk, bahkan ponsel. Sementara itu port HDMI memudahkan pengguna untuk menghubungkan laptop dengan semua periferal, layar, dan proyektor. Sementara untuk fasilitas nirkabel, perangkat ini tampil sempurna dengan teknoligi WiFi 5 yang tersemat serta Bluetooth 4.1.

Pada aktivitas pembelajaran jarak jauh, keberadaan berbagai jenis port ini sangat penting. Sebab, mobilitas berbagai jenis data yang masuk dan keluar akan tidak tertahankan. Bagaimana tidak, setiap hari pasti ada tugas-tugas daring yang masuk pada perangkat ponsel. Sesuai dengan pengalaman mengajar enam kelas dari dua tingkat. Sungguh, kadang mobilitas data yang masuk berupa dokumen, gambar, dan video ini cukup merepotkan—apalagi jika kinerja laptop sedang tidak bagus-bagusnya. Mengirim dan menerima data kecepatannya semacam dengan siput berjalan. Pada laptop ASUS VivoBook 14 A416, transfer data menjadi lebih cepat—tentu juga karena didukung dengan dual storage yang lapang.

DUKUNGAN PENUH DARI MyASUS

Ingin memiliki kendali penuh terhadap laptop ini, cukup instal perangkat lunak MyASUS. Perangkat lunak ini memberikan banyak benefit yang terkait dengan peningkatan kualitas penggunaan . Benefit-benefit tersebut muncul dalam berbagai fitur seperti System Diagnosis, Battery Health Charging, Splendid, Tru2Life, Function Key Lock, Smart Wifi, AppDeals, dan Link to MyASUS. Kendali tidak hanya bisa dilakukan secara internal. fitur Link to MyASUS memungkinkan pengguna untuk mengintegrasikan PC dengan ponsel.  Dengan demikian, mengoperasikan ponsel bisa dilakukan dengan mengarahkan kursor pada layar laptop atau sebaliknya. Kemudahan lain yang bisa didapatkan dengan fitur ini adalah transfer file dan URL antar perangkat yang lebih mudah, hands-free phone calls, dan remote file access.

 
 



 
KENAPA HARUS PERANGKAT LAPTOP BESUTAN ASUS?

Asus adalah produsen laptop nomor 1 di Indonesia, atau bisa dibilang merupakan produsen terbesar saat ini. Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat untuk menggunakan laptop ini tidak terlepas dari komitmen perusahaan untuk senantiasa berinovasi. Jimmy Lin—ASUS Regional Director Southeast ASIA—mengatakan bahwa inovasi merupakan kunci keberhasilan ASUS. Inovasi yang ditawarkan muncul dalam berbagai jenis teknologi baru, bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna terhadap laptop ASUS. Dengan tingginya minat dan kepercayaan masyarakat Indonesia membuktikan bahwa inovasi dan teknologi baru yang diusung oleh ASUS benar-benar mampu menambah kualitas penggunaan dan kehidupan mereka.

DI MANA SAYA BISA MEMBELI LAPTOP ASUS VIVOBOOK 14 A416?

Laptop ASUS VivoBook 14 A416 bisa dibeli di berbagai jenis store yang menawarkan perangkat gadget, baik daring maupun luring. Namun jika di sekitar wilayah Anda tidak terdapat store khusus gadget atau tengah mengalami pembatasan kegiatan karena pandemi COVID-19, maka perangkat ini bisa dibeli di toko-toko official ASUS di berbagai marketplace.

ASUS OFFICIAL STORE

BERAPA HARGA LAPTOP ASUS VIVOBOOK 14 A416?


 
SIMPULAN

Laptop ASUS VivoBook 14 A416 adalah perangkat komputer lipat seri terbaru. Perangkat ini diluncurkan sebagai bentuk komitmen ASUS untuk terus berinovasi memberikan produk-produk laptop berteknologi tinggi dan terkini. Sehingga diharapkan mampu memberikan pengalaman penggunaan produk yang baik dan memuasakan pada seluruh pengguna. Laptop ini disinyalir merupakan laptop paling ringkas di dunia dan cocok digunakan baik untuk sekadar bermain game pc maupun aktivitas pekerjaan, seperti halnya mengadakan proses pembelajaran jarak jauh.

Bagi pendidik atau siapa pun yang tengah mencari perangkat laptop untuk urusan pendidikan seperti pembelajaran jarak jauh, maka laptop ASUS VivoBook 14 A416 sangat disarankan. Selain karena mudah dibawa ke mana pun kita mau (easy portability), perangkat ini memberikan kualitas komponen yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dijamin, penggunanya akan mampu terus produktif tanpa harus bersusah payah (effortless productivity). 

Sebagai pengguna setia ASUS terutama seri VivoBook, saya sih pengen banget memiliki perangkat laptop ini. Sudah terbayang mudahnya melakukan proses kreatif untuk program pembelajaran jarak jauh bersama anak-anak yang sudah tidak tahan untuk kembali masuk sekolah. Bersinergi bersama Laptop ASUS VivoBook 14 A416, meroketkan kualitas pembelajaran jarak jauh. Pasti Bisa!
 
 
=======
 
 

Writers Note
1. Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS VivoBook 14 A416 Blog Competition yang diselenggarakan oleh ASUS @asusid @didno76 @emmet24son dan @carolinesida.
2. Informasi dan foto laptop ASUS VivoBook 14 A416 dikutip dari situs resmi ASUS.[full_width]

20 responses to “Meroketkan Kualitas PJJ dengan Bersinergi Bersama ASUS VivoBook 14 A416!”

  1. Rudi G. Aswan Avatar

    Selama pandemi memang menantang ya, Mas. Tapi hikmahnya jadi banyak seminar online yang gratis dan bagus-bagus. plagi pakai vivobook dari Asus ya Mas, wuih modelnya keren dan fiturnya lengkap.

  2. Ashan Avatar

    Betul, Mas. Pandemi bisa dijadikan kesempatan besar untuk mengikuti berbagai jenis webinar. Teknologinya ASUS memang paling bisa menyokong aktivitas-aktivitas tersebut.

  3. Tira Soekardi Avatar

    wah fiturnya memang ok ini

  4. Ashan Avatar

    Betul, mbak. oke punya memang.

  5. Amir Mahmud Avatar

    Suka banget dengan laptop ASUS. Brand motherboard nomor 1 di dunia. Saya sendiri pakai ASUS udah 5 tahun dan masih ngebut aja. Btw layoutnya keren. Padahal dari blogspot.

  6. Ashan Avatar

    kuy dibeli, bro. fiturnya mantap, harganya mayan.

  7. Ashan Avatar

    bener, nggak salah pilih emang sama ASUS. wehehe, makasih, suhu, ini hasil otak-atik html.

  8. Andhika YP Avatar

    Selamat jadi juara 1

  9. Indri Ariadna Avatar

    selamat sudah menang!

  10. Pak D Susanto Avatar

    Layoutnya menawan sekali loh. Penyajiannya juga OK. pantas deh juara 1. Selamat, ya!

  11. Ashan Avatar

    terima kasih banyak, Mas!

  12. Ashan Avatar

    terima kasih, mbak!

  13. Ashan Avatar

    terima kasih, Pak, masih terus berproses! alhamdulillah.

  14. Desri Mulyati Avatar

    Selamat pak juara 1 keren memang 🙂

  15. Ashan Avatar

    alhamdulillah, terima kasih, mbak. saya masih berproses. 🙂

  16. Dliyaun Najihah Avatar

    Baru sempat baca dan emang parah kacau sih ini artikelnya emang keren banget. Hehehe
    Btw, selamat mas dapet juara 1.. Semoga ilmunya berkah lancar buat PJJ nya. Aamiin aamiin ya Rabb

  17. Ashan Avatar

    wahaha, makasih Mbak. saya masih harus belajar. aamiin!

  18. Lisa - limaura.com Avatar

    Wahh idaman syekaliii yaa ASUS Vivobook nyaaa. Ingin punyaa ingin punyaaa.
    Sukses terus mas!

  19. Ashan Avatar

    betul idaman, mbak, spesifikasinya mumpuni dan cocok untuk kebutuhan semua kalangan. apalagi buat pjj sama wfh!

  20. Unknown Avatar

    Emanggg kerennn bangettt tulisannya, jadi bangga pernah mengenal dia semaasa kuliah, maju terusssssss

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *