Buah Kreativitas yang Terus Digas,
Eksistensi 33 Tahun JNE Kini Tanpa Batas!
Ashan He | 31 Juli 2024
Padahal selama satu minggu ke belakang saat itu, saya tidak memesan produk apa pun dari marketplace. Bukannya FOMO, tapi sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang dapat gelar pengguna marketplace terbanyak ketiga di dunia, saya juga lebih prefer berbelanja secara daring sih dari pada langsung ke tempat. Kecuali ketika sekalian berlibur.
Jadi ketika ada pengantar paket JNE tiba-tiba mengirimkan pesan via whatsapp untuk menginformasikan paket yang akan segera di antarkan ke rumah, saya agak bingung.
Paket bukukah dari salah satu penerbit?
Hadiah dari seseorang?
Namun ketika akhirnya kami bertemu di teras, kebingungan saya mereda. Bukan hanya karena pengantar paket JNE tersebut memberi salam dengan lembut sambil tersenyum, tapi juga mendapati paket apa yang saya dapatkan pagi itu.
Paket dari Jakarta, dari diri saya sendiri.
Kenapa bisa?
Jakarta: Where the Happiness begin
Berkunjung ke gerai #JNE sesungguhnya tidak termasuk ke dalam rencana solo traveling saya di Jakarta. Pada hari kedua dalam itinerary yang sebelumnya sudah disusun, seharusnya pagi itu saya mencari sarapan di sekitar Jalan Cikini. Mengisi perut sebelum pergi meluncur ke Monumen Nasional dan tempat wisata lainnya.
Masalahnya semalam saya terlalu banyak membeli barang (padahal tadinya berniat untuk window shopping saja). Beberapa novel tebal dari Gramedia Matraman adalah salah satunya. Hasilnya, over capacity! Backpack saya yang tidak terlalu besar itu tidak muat menampung barang-barang tambahan. Pun saya malas jika harus menenteng tas jinjing selama liburan. Merepotkan!
Membuang beberapa barang jadi pilihan yang paling buruk, mereka masih berharga. Sementara untuk menitipkannya pada resepsionis tidak sesuai dengan alur perjalanan saya, akan merepotkan jika harus kembali ke titik awal. Sepagi itu saya harus menguras otak. Sepagi itu saya harus mencari cara kreatif yang paling masuk akal untuk membuat barang-barang ini ikut pulang ke rumah.
Siapa sangka, di tengah kecemasan tersebut, saya menyadari bahwa JNE bisa dijadikan sebagai alternatif tidak terduga ketika mengalami over capacity bag saat melakukan solo traveling!
Kenapa tidak saya paketkan saja barang-barang berlebih ini dengan JNE?!
Penemuan itu membuat saya tidak hanya merasa lega, tapi juga bersemangat. Meskipun jadwal sarapan harus tergeser. Sisa pagi sebelum matahari benar-benar berada di atas kepala itu akhirnya saya habiskan untuk sekadar mencari tahu PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir di kamar hotel, secara daring.
Ada banyak informasi mengenai JNE yang coba saya rekap secara singkat; jumlah agen terdekat serta alamatnya, jam operasional, pilihan layanan pengantaran, serta garansi.
Jaringan Luas Tanpa Batas,
Bikin Pelanggan Tidak Cemas
Menggunakan jasa ekspedisi JNE bukan perkara yang tiba-tiba saya lakukan tanpa pertimbangan apa-apa. Untuk keperluan pengiriman antar kota, keluarga kami memang kerap menggunakan JNE. Baik untuk kepentingan mengirim barang pada konsumen atau sekadar #connectinghappiness lewat hadiah pada orang-orang terkasih.
Jadi selama transaksi di agen JNE, saya tidak begitu gagap.
Pukul 09.00 tepat saya memutuskan untuk check out dari hotel. Memesan kendaraan online dan berangkat menuju JNE terdekat saat itu, sebuah ruko kecil yang tampak sibuk dengan banyak paket-paket berlabel di belakang counter.
Sejauh pengamatan saya, cukup banyak gerai JNE yang muncul ketika melakukan pencarian di google maps. Tidak heran, bahkan di kampung halaman saya yang terhitung berstatus kabupaten pun akses pada layanan ekspedisi ini terbilang mudah.
Sebagai perusahaan logistik terdepan, jaringan dan jangkauan JNE memang sudah sangat luas. Dari 8.000 titik gerai di berbagai kota, kita bisa mengirim paket ke 83.000 area distribusi baik itu kota, kabupaten, desa, bahkan pulau terluar.
Di gerai saat itu, ada seorang ibu paruh baya yang melayani dengan ramah. Prosedur pengiriman paket tidak begitu sulit, sedikit banyak diarahkan dari pengecekan packing (apakah sudah cukup aman atau tidak), pemilihan paket, hingga penulisan alamat tujuan. Meskipun keramahan itu tiba-tiba berubah heran ketika beliau bertanya, “penerima atas nama?”
“Orang yang sama,” jawab saya tegas.
Keheranannya memudar ketika saya pikir beliau mulai memaham situasi tidak terduga ini. Setelah transaksi selesai dengan tambahan penjelasan mengenai proses pengiriman paket dan kemungkinan waktu paket tiba di kota tujuan, saya beranjak kembali melanjutkan perjalanan solo.
Pada tahun 2022 silam, terdapat total 1,6 juta paket yang diproses pengirimannya oleh JNE dalam satu hari. Dan angka itu terus bertumbuh hingga saat ini. Ada begitu banyak pelanggan yang percaya pada kredibilitas PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir dan itu membuat saya merasa cukup untuk tidak lagi khawatir terhadap barang-barang yang saya paketkan.
Makin Cerdas Berinovasi
Dengan bantuan AI
Sudah menjadi rahasia umum jika terdapat beberapa faktor risiko ketika kita mempercayakan pengiriman barang pada agen ekspedisi tertentu, terlebih ketika kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana cara mereka memperlakukan paket-paket tersebut.
Risiko paling ringan barangkali adalah kerusakan minor, seperti penyok pada bungkus atau kerusakan barang. Ini mengecewakan, apalagi jika barang yang dikirim terbuat dari kaca—saya pernah mengalaminya sekali. Risiko berat lainnya jika paket yang dikirim tidak kunjung datang karena kesalahan pengiriman, atau jangan-jangan tertukar?
Memafhuminya sekali atau dua kali rasanya tidak apa-apa berlapang dada. Namun, untuk membuat pengalaman menggunakan jasa ekspedisi menjadi lebih berterima, kenapa tidak mengutamakan yang sudah terbukti memberikan pengalaman terbaik saja?
Penggunaan automatic shorting machine yang telah dimulai sejak tahun 2019 silam telah membuktikan pengamalan yang nyata dari JNE untuk memberikan pengalaman (ekspedisi) terbaik. Robot mesin yang didasarkan pada sistem Artificial Intelligence mengefisiensikan proses penyortiran. Hal ini mampu meminimalkan bahkan membuat nol kesalahan pengiriman yang menjadi momok paling besar dari penggunaan jasa ekspedisi.
Sistem aplikasi terkini untuk mempermudah segala jenis transaksi pengiriman bisa dengan mudah diakses di berbagai gawai. Mulai dari pencarian gerai terdekat, booking transaksi pengiriman secara online, hingga pengecekan tarif dan resi setiap paket.
Berbagai kemudahan dan benefit yang ditawarkan oleh JNE turut berdampak pada eksistensi UMKM di Indonesia. #JNE33tahun dan UMKM membangun kerja sama berkelanjutan yang saling menumbuhkan, baik secara langsung maupun lewat berbagai jenis platform.
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki fungsi penting dalam kelangsungan perekonomian masyarakat Indonesia. Peranannya tidak hanya sebagai penggerak nilai rupiah, namun juga mengentaskan berbagai permasalahan ekonomi. Bagaimana tidak, dari seluruh unit usaha yang terdapat di Indonesia, 90% di antaranya merupakan UMKM.
Secara nasional, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat signifikan. Nilainya mencapai perkiraan 60,5%. Nilai sebesar itu mampu meningkatkan taraf hidup banyak lapisan masyarakat. Hal ini memicu pemerataan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan sehingga tidak terjadi kesenjangan.
Keberadaan UMKM yang banyak tersebar di berbagai daerah juga mampu turut andil dalam mempekerjakan masyarakat tidak bekerja. Bahkan, dari total tenaga kerja nasional, UMKM mampu menyerap sekitar 96,9% di antaranya.
Sumbangsih utama JNE terhadap keberlangsungan dan pengembangan UMKM ada pada layanan pengiriman yang beragam serta jangkauannya yang luas. Dua hal tersebut mampu mendorong UMKM untuk mendapatkan pasar yang lebih besar. Mengingat gerai JNE memiliki sekitar 8.000 titik dengan 83.000 area distribusi, produk-produk unggulan UMKM tidak hanya mampu menjangkau area perkotaan namun juga pelosok, perbatasan, dan area terpencil lainnya.
Kreativitas layanan lainnya yang tak henti digas menjadi pendorong tambahan untuk meningkatkan pengembangan UMKM; ragam layanan pengiriman, harga layanan pengiriman yang bersaing, serta kemudahan tracking proses pengiriman dengan bantuan AI. Selain itu pengadaan program eksklusif ‘JNE Ngajak Online’ menjadi booster yang dampaknya besar terhadap pengembangan UMKM.
Program ‘JNE Ngajak Online’ merupakan program edukasi UMKM agar lebih mudah meraih kesuksesan. Edukasi dilakukan secara hybrid, baik online maupun offline. Pada tahun 2023 lalu, program ini menghubungkan JNE dengan banyak UMKM lokal di 10 kota. Ada pun edukasi berkenaan dengan strategi distribusi paket serta pemasaran tren digital.
Gas Kreativitas Tanpa Batas,
JNE menjadi Harapan Berkelas
Tinggal di Rajapolah—daerah yang tersohor dengan produk kerajinan berkualitasnya—keberadaan berbagai program JNE terasa menjadi harapan yang begitu nyata. Kendati saat ini keluarga kami tidak lagi berkecimpung di dunia kreatif, namun proses produksi kerajinan tangan masih banyak diproduksi di berbagai desa. Tidak mudah tergerus oleh perkembangan zaman, namun semakin melebarkan sayap sampai ke kancah internasional.
Tentu berbagai layanan pengiriman serta program edukasi semacam ‘JNE Ngajak Online’ akan semakin mengukuhkan eksistensi UMKM Kerajinan Tangan Rajapolah jika keduanya bersinergi. Lantas produksi dan pemasarannya akan berdasar pada strategi marketing yang penuh perhitungan. Dengan harapan kelak UMKM Kerajinan Tangan Rajapolah yang jumlahnya mencapai 1000 unit itu akan terus mempertahankan eksistensinya secara berkelanjutan, memberi corak khas yang molek untuk nama Rajapolah di mata dunia.
Secara luas, program-program JNE untuk membantu pengembangan UMKM sudah terbukti nyata hasilnya. Tidak heran jika JNE mendapatkan cukup banyak penghargaan seperti penghargaan ‘Super Logistic Partner’ di ajang Shopee Super Award 2023 serta penghargaan ‘Mitra UMKM’ dalam bidang Logistik pada pergelaran UMKM Summit Awards 2024.
; adalah buah dari kreativitas yang terus digas, eksistensi 33 tahun JNE kini menuju tanpa batas!
